
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan TNI AD telah menerjunkan personel untuk membantu proses evakuasi gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu.
“Ada 60 personel sudah diturunkan dari Kodim 1307/Poso beserta peralatan untuk melakukan evakuasi,” kata Wahyu kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Wahyu mengatakan personel TNI AD dikerahkan membangun posko di beberapa titik untuk menampung warga yang rumahnya hancur karena gempa.
Di posko pengungsian itu, kata Wahyu, TNI AD dan pemerintah daerah setempat telah menyiapkan logistik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
“Kodim 1307/Poso dan Pemda Kabupaten Poso mendirikan tenda di lapangan RSUD Poso untuk mewadahi pasien yang trauma terhadap gempa susulan dan di depan gereja yang roboh untuk membantu pelaksanaan ibadah,” ucap Wahyu.
Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 132 warga yang mengungsi di posko yang telah dibangun TNI AD dan pemerintah daerah setempat.
Tidak hanya pembangunan posko, TNI AD juga akan membantu pemerintah daerah mengevakuasi korban yang masih ada di lokasi gempa serta membersihkan puing-puing di setiap rumah warga.
“Direncanakan besok Kodim 1307/Poso bersama instansi terkait melaksanakan kegiatan pembersihan rumah yang rusak pasca gempa. TNI AD akan terus menyiagakan personel di sana sampai situasi kondusif,” kata Wahyu.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dimiliki TNI AD tercatat ada 30 warga yang jadi korban gempa terdiri atas tiga orang mengalami luka berat, 16 orang luka sedang, dan 11 orang luka ringan.
Selain korban jiwa, TNI AD juga mencatat ada puluhan bangunan yang terdampak gempa.
Tercatat ada 33 rumah yang rusak, tiga pagar rusak, satu gedung walet, dan satu gereja rubuh di bagian dalam ruangan.