Tipu Subsidi Motor Listrik & Berat Jual di RI, Bos Startup Ini Resign

Sejumlah pengemudi Gojek bersiap untuk mengendarai motor listrik usai peresmian shelter motor listrik G20 di kawasan pariwisata ITDC Nusa Dua, Bali, Rabu (19/10/2022). Sebanyak 50 motor listrik dengan merek Gesits dan Gogoro disediakan Electrum untuk armada ojek online (ojol) Gojek dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah pengemudi Gojek bersiap untuk mengendarai motor listrik usai peresmian shelter motor listrik G20 di kawasan pariwisata ITDC Nusa Dua, Bali, Rabu (19/10/2022). Sebanyak 50 motor listrik dengan merek Gesits dan Gogoro disediakan Electrum untuk armada ojek online (ojol) Gojek dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Produsen sepeda motor listrik Taiwan, Gogoro, mengumumkan pengunduran diri CEO Horace Luke. Luke resign di tengah dugaan penyelewengan program subsidi sepeda motor listrik.

Pengunduran diri Luke diumumkan Gogoro dalam keterbukaan di bursa saham, seperti dikutip oleh Tech Crunch.

Gogoro dituding melakukan penyelewangan dana subsidi sepeda motor listrik karena menyalahi aturan komponen dalam negeri. Mereka disebut menggunakan komponen impor buatan China tetapi melaporkannya sebagai buatan lokal demi memenuhi syarat mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Dalam keterbukaan, Gogoro menyatakan telah menggelar penyelidikan internal soal permasalahan terkait komponen impor. Perusahaan menemukan “ketidakwajaran” dalam rantai pasok sehingga “tanpa sengaja ada komponen impor di sebagian kendaraan yang diproduksi.”

Mundurnya Luke, yang juga menempati posisi sebagai komisaris utama di Gogoro, adalah langkah untuk menunjukkan komitmen perusahaan untuk bekerja sama dengan penyelidikan pemerintah.

Gogoro adalah perusahaan startup produsen sepeda motor listrik yang memperkenalkan sistem baterai berlangganan. Mereka menjual sepeda motor listrik tanpa baterai dengan harga murah, kemudian menyediakan fasilitasi penyewaan baterai untuk para pengguna sepeda motor tersebut.

Menurut Tech Crunch, Gogoro sedang mengalami tekanan finansial berat sejak masuk bursa pada 2022. Pada kuartal II/2024, kerugian Gogoro bengkak menjadi US$ 20,1 juta dari US$ 5,6 juta pada periode yang sama pada 2023.

Kinerja keuangan Gogoro tertekan oleh gejolak nilai tukar dan beban biaya ekspansi ke negara lain khususnya Filipina dan Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*