Rapimnas Kadin Digelar 29 November 2024, Ini yang Dibahas

Foto kolase Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie. (instagram @arsjadrasjid dan @anindyabakrie)

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bakal menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada tanggal 29 November hingga 1 Desember 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa konflik antara dua pimpinan Kadin yakni Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid bakal berakhir.

Adapun rencananya lokasi Rakorwil bakal digelar di sekitar wilayah Jabodetabek. Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia, Erwin Aksa mengatakan, guna menyukseskan agenda Rapimnas, pihaknya telah menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) untuk wilayah Sumatera, Jawa, dan kawasan Indonesia Timur.

“Kami telah menyelenggarakan Rakorwil wilayah Sumatera, Jawa, dan kawasan Indonesia Timur, juga membahas persiapan Rapimnas. Agendanya tentu konsolidasi wilayah dan konsolidasi asosiasi, dan juga rencana dialog dengan stakeholder, terutama dengan pemerintah,” kata Erwin dalam keterangannya Sabtu (16/11/2024).

Rapimnas juga akan mengagendakan pengukuhan dari kepengurusan lengkap Kadin Indonesia periode 2024 – 2029. Ke depannya, akan ada rapat pengurus harian dan rapat pleno lengkap yang akan memutuskan lebih detil mengenai penyelenggaraan Rapimnas Kadin Indonesia 2024.

Selain itu, Rapimnas juga akan membahas mengenai keorganisasian, kemitraan strategis dengan pemerintah hingga pokok-pokok pikiran yang menjadi fokus utama di antaranya sinergitas, target pertumbuhan ekonomi 8 persen dan program Asta Cita pemerintah.

“Terkait dialog dengan stakeholders, sebelum Rapimnas akan diselenggarakan serangkaian Focus Group Discussion yang melibatkan pihak-pihak terkait yaitu pemerintah, pakar ekonomi, dan tokoh dunia usaha termasuk pengusaha kecil dan menengah untuk pendalaman materi saat Rapimnas nanti,” kata Erwin.

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menjadi bahasan khusus dalam Rapimnas nanti. Utamanya terkait dengan meningkatkan kapasitas dan ekspansi pasar UMKM ke pasar internasional. Seperti diketahui, UMKM menyumbang 60% terhadap PDB Indonesia dan mempekerjakan hampir seluruh tenaga kerja di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*