Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Prabunindya Revta Revolusi memaparkan capaian Budi Arie Setiadi selama 15 bulan menjabat sebagai menteri komunikasi dan informatika.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Sabtu, capaian Budi Arie selama memimpin Kemenkominfo antara lain menyelesaikan pembangunan 5.321 base transceiver station (BTS) 4G dari total 5.618 BTS yang ditargetkan dibangun Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) pada semester pertama 2024.
“Kemudian, terkait judi online, hingga kini Kominfo telah melakukan pemutusan akses judi online sebanyak 3.796.902 atau hampir 3,8 juta konten bermuatan judi online sejak periode 17 Juli 2023 hingga 9 Oktober 2024,” kata Prabu.
Selain itu, Kemenkominfo telah memblokir setidaknya 31.751 sisipan halaman judi pada situs lembaga pendidikan dan lebih dari 31.812 sisipan halaman judi pada lembaga pemerintahan.
Menurut Prabu, Budi Arie juga dinilai berhasil menjaga keamanan dan kedamaian ruang publik selama pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Capaian lain Kemenkominfo di bawah kepemimpinan Budi Arie mencakup keberhasilan mengembalikan dana Rp3,5 triliun dari proyek infrastruktur digital Hot Backup Satellite (HBS) kepada negara.
Pengembalian dana itu dilakukan setelah Satuan Tugas BAKTI Kemenkominfo memutuskan penghentian proyek satelit HBS pada 19 Oktober 2023.
Penghentian proyek dilakukan menyusul keberhasilan peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dari Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2023.
Proyek tersebut disetop karena menurut kajian dan penilaian Satuan Tugas BAKTI Kemenkominfo HBS bukan solusi tepat bagi masalah konektivitas digital di Indonesia.
Sebagaimana namanya, HBS berfungsi sebagai satelit cadangan jika satelit internet cepat SATRIA-1 mengalami anomali ketika meluncur.
Nilai proyek HBS total mencapai Rp5,2 triliun. Pemerintah telah membayarkan dana Rp3,5 triliun ditambah cost of money kepada Kemitraan Nusantara Jaya (KNJ) sebagai pemenang proyek.
Pengembalian dana dari proyek itu selanjutnya dapat digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas satelit SATRIA-1 serta memperkuat konektivitas di daerah 3T.