
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengapresiasi pemberian tanda jasa dan kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto kepada K.H. Maimun Zubair atau yang dikenal dengan nama Mbah Moen.
“Keluarga besar PPP mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas pemberian tanda kehormatan kepada KH. Maimun Zubair. Ini merupakan pengakuan negara atas kontribusi Mbah Moen,” kata Sekjen PPP Arwani Thomafi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
K.H. Maimun Zubair dikenal lewat kiprahnya sebagai ulama pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar di Rembang, Jawa Tengah. Almarhum juga pernah menjadi Ketua Majelis Syariah PPP dan merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Mbah Moen juga dikenal sebagai politikus yang pernah menduduki kursi DPRD Kabupaten Rembang dan juga pernah menjadi anggota MPR RI.
Menurut Arwani, komitmen Mbah Moen terhadap kebangsaan dan keindonesiaan ditunjukkan melalui sikap dan pandangannya yang moderat atas persoalan yang mengemuka.
“Tak terkecuali sikap politik PPP baik di eksekutif dan legislatif tidak terlepas dari pandangan dan sikap Mbah Moen,” tegas Arwani.
Dia menyebutkan, hubungan pribadi Presiden Prabowo dan Mbah Moen juga terajut cukup baik. Menurut dia, relasi Presiden Prabowo dan Mbah Moen menjadi contoh model yang patut diteruskan oleh keluarga besar PPP.
“Relasi personal Presiden Prabowo dan Mbah Moen menjadi teladan baik bagi seluruh kader PPP,” tuturnya.
Putra bungsu Maimun Zubair, Muhammad Idror Maimoen atau akrab disapa Gus Idror, yang mewakili menerima tanda penghargaan tersebut, juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan anugerah tanda jasa dan kehormatan kepada almarhum Abah kami, yaitu KH. Maimun Zubair yang telah berjasa dalam bidang pendidikan dan keagamaan,” kata Idroer.
Dikatakan Gus Idror, Mbah Moen merupakan sosok ayah yang sangat mengutamakan pendidikan dan keagamaan. Ia juga mendapatkan pesan dari sang ayah untuk menjunjung tinggi ilmu, menjaga, dan meneruskan pondok pesantren agar dirawat dengan baik.
“Sangat menjunjung tinggi dengan sekali dengan ilmu, supaya pendidikan pesantren dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Kalau saya membantu di Al-Anwar induk, membantu di kajian kitab-kitab berbahasa Arab. Banyak sekali kenangan dan banyak ilmu yang diberikan kepada saya. Di antaranya selalu mengajarkan banyak murid dan putra beliau yang ahli ilmu dan ahli Al-Quran,” ujarnya.
Pada Senin (25/8), Presiden RI Prabowo Subianto menganugerahi Tanda Kehormatan kepada 141 tokoh, mulai dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso, hingga musisi Gombloh.
Pemberian Tanda Kehormatan yang merupakan rangkaian dari HUT Ke-80 Kemerdekaan RI tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo di Istana Negara Jakarta, Senin, dengan didahului menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mengheningkan cipta.
Para penerima tanda kehormatan itu berasal dari kalangan menteri, pejabat lembaga tinggi negara, pejabat pimpinan lembaga pemerintah dan non-kementerian, pejabat TNI dan Polri, WNI dengan latar belakang profesi, hingga budayawan.