Perang Arab Makin Panas, Pentagon Ancam Iran

Bendera nasional China dipajang di sebelah logo Pentagon di Pentagon, Senin, 7 Mei 2012. (AP Photo/Manuel Balce Ceneta/File Foto)

Perang Arab bisa makin memanas. Terbaru, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, mengancam Iran.

Hal ini terlihat dari pernyataan publik Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dalam sebuah kegiatan yang menandai satu tahun serangan Hamas ke Israel, 7 Oktober. Pentagon, tegasnya, tak akan gentar untuk mencegah Iran dan proksi-proksinya jika mereka menyerang Israel dan berkomitmen membela Negeri Zionis itu.

“Departemen Pertahanan tidak akan gentar dalam komitmen kami terhadap keamanan Israel, untuk memerangi terorisme Hamas dan kelompok fanatik lainnya,” ujarnya, sebagaimana dimuat laman AS, Newsweek, dikutip Selasa (8/10/2024).

“Untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Iran, dan untuk bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk mempromosikan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah,” katanya lagi.

Ia pun kembali menyebut bagaimana AS tidak akan pernah “beristirahat” sampai setiap sandera Israel yang diculik Hamas setahun lalu itu, kembali ke rumah. Meski membela Israel mati-matian, ia mengklaim melindungi warga sipil Palestina- di mana 41.000 lebih telah tewas akibat serangan Israel ke Gaza- merupakan tanggung jawab moral sekaligus keharusan strategis AS.

Iran telah menyerang Israel dengan 200 rudal 1 Oktober lalu. Iran menyebut aksi itu merupakan pembalasan dan pembelaaan diri atas pembunuhan kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli dan sebagai tanggapan atas “meningkatnya kejahatan rezim Israel dengan dukungan AS” atas serangan di Gaza dan Lebanon.

Serangan yang berhasil menjebol iron dome Israel itu bukan yang pertama. Iran pernah juga menembak 110 rudal balistik dan 30 rudal jelajah ke Israel sebagai tanggapan atas serangan udara Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, 13 April lalu.

Netanyahu telah berjanji menanggapi serangan Iran. Menurutnya negara itu akan membayarnya.

“Iran membuat kesalahan besar malam ini… Kami akan berpegang pada aturan yang kami buat: siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerangnya,” kata Netanyahu.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bersumpah bahwa Israel akan menerima tanggapan yang “lebih kuat dan lebih dahsyat” jika membalas serangan terbaru tersebut. Iran sendiri mengatakan tak menginginkan perang tapi tak bisa membiarkan tindakan Israel yang “semena-mena”.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden sempat mengatakan tak akan mendukung Israel untuk melancarkan serangan balasan terhadap situs nuklir di Iran. Meski Begitu, ia tetap meyakinkan bahwa AS sepenuhnya, sepenuhnya mendukung Israel.”

Menurut laporan untuk proyek Biaya Perang Universitas Brown, AS telah menghabiskan sedikitnya US$17,9 miliar (sekitar Rp 280 triliun) untuk bantuan militer ke Israel sejak perang di Gaza dimulai.

Memanasnya Israel dan Iran dimulai sejak perang Gaza. Israel mengklaim permasalahan dimulai sejak 7 Oktober 2023 namun Hamas menyebut permasalahan muncul sejak 1948 saat kedatangan warga Yahudi besar-besaran di wilayah itu.

https://nt-ameli.com/hero/search/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*