
Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang menjajaki kerja sama dalam pengelolaan dan pengolahan sampah.
Sekretaris Daerah Kota Makassar Andi Zulkifly di Makassar, Kamis, mengatakan, rombongan dipimpin Kepala Kantor Konsulat Jepang Ohasi Koichi dan Penasihat Kebijakan Pembangunan Daerah JICA Shintani Naoyuki.
Pada kesempatan itu mereka membahas beberapa rencana pengolahan sampah yang akan dikerjasamakan.
“Kami melihat dua hal yang bisa didiskusikan, salah satunya pengolahan sampah dengan menghasilkan pupuk cair. Nah, kami sudah kerja sama dengan Unhas sebagai pilot project soal pengolahan sampah organik, karena memang Unhas menjadi salah satu hutan kota di Makassar,” ujarnya.
Andi Zulkifly mengatakan Pemkot Makassar tertarik dengan teknologi sampah yang diterapkan Pemkot Maniwa menjadi pupuk cair.
Apalagi, kondisi Kota Makassar banyak pohon kemudian kuliner-kuliner sehingga potensi sampah organik lumayan banyak.
“Kita punya banyak taman di Makassar dan taman itu membutuhkan pupuk. Kenapa kita tidak kerja samakan dan mencari pilot project tentang pengolahan sampah menjadi pupuk cair ini,” katanya.
Selain itu, kata Zulkifly menyampaikan, Pemkot Makassar fokusnya bagaimana mereduksi atau mengurangi volume sampah ke TPA. Di mana, setiap kecamatan akan diukur jumlah reduksi sampah.
Sementara itu, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unhas Prof Dorothea Agnes Rampisela mengatakan, pertemuan ini membahas proyek kolaborasi antara Kota Makassar dengan Kota Maniwa.
“Kami sudah sepakat meniru pola Kota Maniwa, bagaimana sampah diubah menjadi pupuk cair. Kita berharap, bisa menambah pendapatan urban farming yang diinginkan pak wali,” katanya.
Lebih jauh, kata dia, kolaborasi ini sudah berjalan dan telah ditetapkan sebagai proyek percontohan yang kini memasuki tahun kedua. Unhas menjadi salah satu garda terdepan dalam implementasi proyek ini. Di Unhas, fokus utama ditempatkan pada edukasi dan penelitian.
Fasilitas pengolahan sampah akan dibangun untuk meningkatkan pemahaman dan memfasilitasi riset mahasiswa.
Lebih dari itu, proyek ini bertujuan mendidik generasi muda agar memiliki kesadaran tinggi dalam memilah sampah. Proyek percontohan ini akan berlanjut hingga tahun ketiga pada tahun depan.