DIY tingkatkan layanan dasar ramah Muslim di destinasi wisata

DIY tingkatkan layanan dasar ramah Muslim di destinasi wisata

Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan peningkatan layanan dasar ramah Muslim di berbagai destinasi wisata untuk mewujudkan provinsi ini sebagai tujuan wisata ramah Muslim berkelas dunia.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Imam Pratanadi saat dihubungi di Yogyakarta, Minggu, mengatakan upaya tersebut merupakan bagian dari persiapan menghadapi penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.

“Mendorong destinasi wisata untuk menyiapkan layanan dasar ramah Muslim meliputi penyediaan makanan yang halal, penyediaan sarana ibadah yang memadai, penyediaan sanitasi yang bersih,” ujar dia.

Selain itu, pihaknya juga meminta industri hotel dan restoran segera mengurus sertifikasi halal serta menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan.

Selain mempersiapkan layanan ramah Muslim, Imam menyebut DIY juga menyiapkan destinasi ramah disabilitas untuk mewujudkan pelayanan yang nyaman bagi seluruh wisatawan sejalan tujuan penilaian IMTI 2025.

“Menyiapkan destinasi ramah disabilitas, dan memperluas kampanye pariwisata ramah Muslim melalui event, lokakarya, dan FGD,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2025 terdapat 10.424 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 3,38 juta perjalanan wisatawan Nusantara ke DIY. Jumlah kunjungan wisman naik 7,47 persen dibanding Mei 2025, sedangkan perjalanan wisatawan Nusantara turun 4,59 persen.

Rata-rata lama menginap wisatawan pada periode tersebut tercatat 1,54 malam untuk hotel bintang dan 1,16 malam untuk hotel nonbintang.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata mendorong DIY mewujudkan layanan wisata ramah Muslim berkelas dunia sekaligus dapat memenuhi dengan baik penilaian dalam program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto menyebut DIY merupakan salah satu destinasi yang dinilai secara komprehensif oleh IMTI edisi 2025.

Pada edisi 2025, IMTI melakukan penilaian komprehensif di 15 provinsi unggulan, yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan D.I Yogyakarta.

“Kegiatan kali ini di Yogyakarta adalah kick off penilaian. Walaupun judul program ini terkait dengan konsep pariwisata ramah Muslim, namun tujuan utama penilaian ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh wisatawan tanpa memandang latar belakang,” ujar Hariyanto.

nada4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*