Apple sudah secara resmi merilis iPhone 16 sejak sebulan lalu atau 9 September 2024 silam di markasnya Amerika Serikat. Namun, produk ini belum masuk ke Indonesia hingga kini. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut penyebab Apple 16 belum masuk RI karena masa berlaku sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Apple sudah habis.
Dalam Rapat Kerja seluruh Kementerian/Lembaga dan Badan Usaha anggota Pokja Tim Nasional Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Agus mengungkapkan bahwa Apple belum mematuhi komitmennya dalam menanamkan seluruh investasinya di RI.
“Saat ini proses perpanjangan sertifikat TKDN tersebut masih menunggu tambahan realisasi investasi dari Apple, karena realisasi investasi Apple baru tercatat Rp 1,48 Triliun, relatif kecil dibanding produk-produk yang mereka datangkan ke Indonesia, dari komitmen investasi antara Apple dengan pemerintah adalah Rp 1,71 Triliun, sehingga masih terdapat gap kekurangan komitmen sekitar Rp 240 Miliar,” kata Agus.
Lebih lanjut, pemerintah juga mendorong agar Apple tidak hanya membentuk akademi, melainkan juga membangun pabriknya seperti pengembangan riset di Indonesia.
“Jika komitmen investasi tersebut direalisasikan, investasi Rp 240 miliar tadi saya diminta oleh Pak Odo agar saya bicara dengan Apple jangan hanya membentuk akademi, jangan hanya bentuk sekolah karena Indonesia mampu bentuk sekolah tapi kita dorong Apple untuk set up RnD di Indonesia,” kata Agus.
Jika Apple memenuhi ketentuan itu, maka akan mendapatkan nilai TKDN 40%. Dengan demikian telepon genggam iPhone 16 dan produk-produk Apple yang menggunakan jaringan seluler bisa masuk ke pasar Indonesia. Adapun Apple akan membangun empat Apple Developer Academy di Indonesia, dan yang terbaru di Bali.
“Once mereka memegang komitmen itu, kita akan keluarkan izin untuk mereka jual iPhone 16. Ini semuanya atas dasar fairmess dan keadilan bagi para investor yang sudah punya komitmen tinggi untuk tanamkan modal di Indonesia. Apalagi yang Indonesia butuhkan ujung-ujungnya pertama penciptaan lapangan kerja, ini sangat ideal mereka investasi atau bangun fasilitas produksi pabrik-pabrik atau upaya kita membangun SDM industri yang tangguh,” sebut Agus.