Luhut: RI Akan Ekspor Listrik ke Singapura, Tapi..

Pekerja memeriksa instalasi panel listrik tenaga surya (solar panel) pada atap Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (26/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pekerja memeriksa instalasi panel listrik tenaga surya (solar panel) pada atap Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (26/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, komitmen Indonesia dalam membangun industri energi terbarukan yang terintegrasi, termasuk pengembangan industri panel surya. Hal tersebut menyusul rencana ekspor listrik Indonesia ke Singapura.

Menurut Luhut, Indonesia saat ini tengah berupaya membangun industri pengolahan pasir kuarsa/silika di dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen panel surya.

“Pada saat yang sama, kami membangun industri panel surya kami sendiri karena kami memiliki banyak silika. Jadi saya rasa itulah yang kami lakukan sekarang,” ujarnya dalam acara Coaltrans Asia 2024, dikutip Selasa (10/9/2024).

Luhut menekankan bahwa pendekatan Indonesia dalam transisi energi bukan hanya satu per satu, melainkan berfokus pada pembangunan ekosistem yang terintegrasi di berbagai sektor industri. Hal ini tercermin dari langkah Indonesia dalam memanfaatkan bijih nikel.

“Jadi kami membangun dari bijih nikel hingga stainless steel, katoda, anoda, hingga baterai lithium dan mendaur ulang baterai lithium. Jadi Anda melihat ekosistem yang kami bangun di Indonesia sekarang. Saya sebutkan sebelumnya, Indonesia akan membangun jaringan untuk menyalurkan energi terbarukan,” katanya.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan bahwa Indonesia bakal mengekspor listrik yang berasal dari sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ke Singapura. Adapun kapasitas listrik yang akan diekspor berkisar 2-3 gigawatt (GW).

Menurut Luhut, kebijakan ekspor listrik ke Singapura sejalan dengan potensi EBT di Indonesia yang sangat besar, terutama dari sumber energi seperti tenaga surya.

“Listrik hijau yang sedang kami negosiasikan dengan Singapura. Kami akan mengekspor ke Singapura, energi hijau. Seperti 2 gigawatt (GW) mungkin bisa sampai 3 gigawatt. Karena potensinya sangat besar di sini,” kata Luhut dalam acara ISF 2024, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9/2024).

Di samping itu, menurut Luhut pemerintah juga berencana untuk membangun industri panel surya di dalam negeri. Hal ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam rangka memperkuat posisi negosiasi ekspor listrik bersih ke Singapura.

“Pemerintah akan membangun industri panel surya sendiri. Dan ini saya pikir merupakan bagian dari diskusi kami dengan Singapura. Dan kami bersedia melakukannya,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*