Kisi-Kisi dan Rencana Dividen Bank BUMN 2025

Ilustrasi Bank BRI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi Bank BRI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sektor perbankan merupakan salah satu yang paling royal menebar dividen. Memasuki tiga bulan terakhir tahun ini, bank-bank besar bersiap untuk membagikan keuntungan kepada investor sedikitnya 50% dari laba akhir tahun.

Seperti bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang menyatakan bakal menjaga dividend payout ratio sebesar 50% untuk dibagikan kepada pemegang saham BBNI tahun depan.

Secara historis, BNI telah membagikan dividen sebesar 25% pada 2022. Lalu pada 2023, BNI secara bertahap menaikkan dividen menjadi 30% dan meningkat lagi menjadi 50% pada tahun 2024.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, besaran dividen dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pertumbuhan dividen. Salah satunya adalah kecukupan modal.

Dia yakin, saat ini BNI memiliki modal yang cukup kuat dan sehat, dengan rasio sebesar 20%. Kemudian capital adequacy ratio (CAR) mencapai 19%, di atas ketentuan OJK.

“Jadi kalau kita bisa cukup konsisten melakukan planning dalam memberikan dividend payout ratio sebesar 50% sama dengan tingkat dividend payout ratio di tahun sebelumnya,” ungkap Novita dalam Konferensi Pers Public Expose Live, dikutip Senin (1/9/2024).

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengungkapkan akan mempertahankan pembagian dividen untuk tahun buku 2024 kepada para pemegang sahamnya dengan payout rasio sebesar 60% dari laba bersih.

“Selama 5 tahun terakhir bank Mandiri telah membagikan dividen yg baik di mana dividen pay out rasio secara konsisten kita bayarkan 60% dan tentunya ke depan kami ingin mempertahankan level tersebut,” kata Direktur Keuangan BMRI Sigit Prastowo dalam konferensi pers secara virtual, dikutip Senin (1/9/2024).

Meskipun demikian, lanjutnya, manajemen juga tetap memperhatikan tingkat permodalan yang optimal agar dapat mendorong dam mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan.

Ia menambahkan, pada tahun ini perseroan telah membagikan dividen dari tahun buku 2023 sebesar Rp 33 triliun kepada para pemegang sahamnya. Menurutnya, angka tersebut sangat besar.

“Kalo kita hitung yield-nya sebesar 6,5% dan ke depannya tentu kami akan mempertahankan konsistensi kinerja Mandiri group untuk dapat terus meningkatkan value kepada seluruh stakeholder khususnya kepada pemegang saham supaya kita bisa memberikan dividen yang baik dan tentu kenaikan harga saham yang baik,” pungkasnya.

Terpisah, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso memastikan perusahaan akan membagikan dividen jumbo dari laba selama lima tahun ke depan. Dia menilai permodalan bank yang dia pimpin sudah cukup kuat, sehingga terbilang leluasa untuk membagikan keuntungan kepada investor dalam jumlah besar.

“Saya yakin hingga 5 tahun ke depan, berapapun laba BRI layak untuk dibagikan sebagai dividen. Tinggal menunggu persetujuan otoritas kapan hal tersebut bisa dilakukan, karena kita tidak membutuhkan tambahan modal lagi,” jelas Sunarso, dalam Public Expose Live secara virtual, dikutip Senin (1/9/2024).

Lebih jauh, bank pelat merah ini memastikan bahwa dividend pay out ratio yang akan dikeluarkan selama lima tahun ke depan tetap akan tinggi.

Sebelumnya, Bank BRI membagikan 80% dari laba bersih tahun buku 2023 atau Rp 48,1 triliun sebagai dividen. Nilai tersebut setara dengan Rp 319 per lembar saham.

Besarnya dividend payout ratio (DPR) Bank BRI juga didukung oleh kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 27%. Jumlah tersebut melampaui ketentuan Basel III yang mensyaratkan minimal CAR perbankan sebesar 17,5%. Sehingga modal Bank BRI lebih dari cukup, berapapun laba bersih Bank BRI, tidak menjadi masalah jika laba tersebut dibagikan dalam bentuk dividen.

situs slot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*