NATO Respons Drone Rusia Masuk Negara Anggotanya Polandia

Bendera NATO (REUTERS/File)
Foto: Bendera NATO (REUTERS/File)

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) buka suara soal laporan bahwa pesawat tanpa awak atau drone Rusia, masuk wilayah udara salah satu anggotanya, Polandia. Hal ini terjadi saat ketegangan antara Moskow dan aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu terus memanas lantaran perang di Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan, NATO mengatakan tindakan drone Rusia tersebut sebagai tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya. Hal ini kemudian mendorong aliansi itu untuk meningkatkan kehadirannya di sisi Timurnya, termasuk di Polandia.

Kejadian ini sendiri terjadi saat Rusia sedang mengintensifkan serangan udara ke Ukraina, yang merupakan tetangga Polandia, Selasa. NATO juga mengecam langkah Moskow ini, yang dilakukan beberapa saat setelah Kyiv berhasil menginvasi salah satu wilayah Rusia, Kursk.

“Polandia telah mengatakan bahwa sebuah objek, mungkin pesawat nirawak, telah memasuki wilayah udaranya pada hari Senin, pada saat Rusia menyerang Ukraina,” kata juru bicara NATO Farah Dakhlallah kepada Anadolu Agency Rabu, dikutip Kamis (29/8/2024).

“Kami mengutuk keras serangan yang sedang berlangsung ini terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil Ukraina. Sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, pecahan pesawat nirawak dan rudal Rusia telah ditemukan di wilayah Sekutu pada beberapa kesempatan,” tambahnya.

“Menanggapi perang Rusia, NATO telah secara signifikan meningkatkan kehadirannya di sisi timurnya, termasuk di Polandia,” tambahnya.

Sebelumnya, Polandia, mengatakan wilayah udaranya dilanggar selama serangan Rusia ke Ukraina. Warsawa memperkirakan pelanggaran itu mungkin disebabkan oleh sebuah pesawat tanpa awak.

Juru bicara komando Angkatan Darat Jacek Goryszewski mengatakan sangat mungkin drone yang melanggar itu adalah pesawat tanpa awak tipe Shahed rancangan Iran. Diketahui, pesawat tanpa awak itu telah diandalkan Rusia dalam serangannya ke wilayah Timur Ukraina.

“Namun ini harus diverifikasi,” katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa tidak dapat dikesampingkan bahwa pesawat tanpa awak itu telah meninggalkan wilayah Polandia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri telah meminta angkatan udara Eropa untuk membantu Kyiv menjatuhkan pesawat tanpa awak dan rudal milik Rusia di masa mendatang. Ini agar ancaman dari Moskow tidak sampai ke Benua Biru, yang akhirnya meningkatkan eskalasi lebih lanjut.

“Di berbagai wilayah Ukraina, kami dapat berbuat lebih banyak untuk melindungi nyawa jika penerbangan tetangga Eropa kami bekerja sama dengan F-16 kami dan bersama dengan pertahanan udara kami,” kata Zelensky dalam sebuah pidato.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*